Eighth Note

Wednesday, May 1, 2013

Penghargaan Simfoni Hitam Production

  1. IRIA Music Award for Most Popular International Artist 2013
  2. Billboard Music Award for Top Label Artist 2013
  3. Billboard Touring Award for Breakthrough Award 2013
  4. Echo Award for International Female Artist

Monday, April 8, 2013

ID-Nesia Press release


Press Release — Era digital memang banyak melejitkan penyanyi secara instan. Tetapi tak banyak yang mempunyai kualitas yang sepadan, sehingga popularitas pun bisa tenggelam dengan cepat. Kakak beradik Irvan Janaz dan Dewita Novianti adalah perkecualian.  Thanks to Youtube yang telah melambungkan nama mereka. Bermodalkan gitar, mereka berdua membawakan lagu-lagu hit seperti Break Your Heart (Taio Cruz), Lucky (Jason Mraz), Poker Face (Lady Gaga). Puncaknya adalah ketika mereka membawakan lagu Telephone milik Lady Gaga, yang hingga kini sudah dilihat lebih dari 1,7 juta orang. Sementara video channel mereka di Youtube saat ini sudah diakses lebih dari 7,6 juta orang dari berbagai belahan dunia.

Berangkat dari kecocokan visi dan musikalitas, akhirnya mereka sepakat untuk berkolaborasi membentuk project bernama ID-nesia yang merupakan kepanjangan dari Irvan Dewita nesia (Indonesia) . Dibawah naungan Trinity Optima, mereka merilis single berjudul Ingin Pacaran, sebuah lagu yang ditulis oleh Irvan  dan Harry Budiman. Lagu berirama pop dance ini dirilis di bulan November 2011 dan langsung mendapat respon dari radio-radio. Saat diunggah ke Youtube pun, sambutan atas lagu ini juga bagus. Ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya jago membawakan lagu-lagu orang lain, tetapi juga piawai membawakan lagu sendiri.

ALBUM SOLO

Pembuktian akan keseriusan ID-NESIA dalam bermusik terwujud dari dirilisnya album solo mereka berjudul nama mereka sendiri pada Juni 2012. Adalah Harry Budiman yang bertindak sebagai produser, music director, composer, serta vocal director. Ia didukung oleh Kamga Tangga dan Johandy Jahja yang bertindak sebagai penulis lirik lagu. Irvan sendiri juga terlibat dalam aransemen vocal.

“Album ini mengangkat warna musik yang variatif, mulai dari pop, dance, reggae, R&B. Yang pasti tidak jauh dari warna musik urban. Tetapi yang uniknya adalah ID-NESIA tampil dalam pesona yang berbeda-beda. Ada saatnya mereka tampil trio, dilain lagu tampil berduet, dan masing-masing dari kami juga unjuk diri tampil solo,” jelas Irvan, yang diiyakan oleh Dewita.

“ID-NESIA ini adalah proyek yang menarik. Saya sangat salut dengan musikalitas dari masing-masing personilnya. Setiap individu mempunyai potensi yang kuat dan menarik untuk dieksplorasi. Ini yang membuat album ID-NESIA adalah sajian komplit musik dengan cita rasa yang beragam. Dan ketika ditampilkan dalam pertunjukan musik, akan menghasilkan tontontan yang apik,” kata Harry Budiman, musisi yang juga memproduseri grup Tangga.

Sementara itu Dewita menunjukkan kebolehannya melalui Akuilah Aku. Lagu ini dikemas dalam balutan musik pop – R&B, remaja multi talenta ini mengaku mempunyai pengalaman unik seputar rekaman lagu ini.

“Pertama kali mempelajari lagu ini agak susah. Lagunya tentang cewek yang menuntut cowoknya untuk mengakui hubungan mereka berdua. Jujur, kita berdua belum pernah ngalamin, dan amit-amit jangan sampai deh,” kata Dewita sambil tertawa. “Tapi untunglah setelah workshop dan diarahkan oleh Mas Harry dan Kamga, akhirnya saya mendapatkan chemistry dengan lagu ini, dan berhasil membawakannya dengan baik,” tambah Dewita.

Sementara Dewita tampil apik kembali membawakan lagu R&B bertitel Tiada Maaf, ciptaan dari Tere dan Fia. Disini terlihat kelihaiannya dalam memainkan olah vokalnya dalam melodi yang cantik ala Rihanna-esque.

Total 10 lagu di album ini dipastikan akan membuat siapapun yang mendengarnya jatuh cinta. Ada lagu Bersedia (ID-NESIA) yang dibesut dalam musik pop reggae yang fun. Kemudian Bilang Cinta (ID-NESIA) bernomor R&B / dance yang liriknya tentang sweet love. Ada juga lagu ballad berjudul Berserah (Irvan, Dewita), yang bertutur tentang indahnya hidup ketika semuanya dijalani dengan cara berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Dalam musik bertempo medium ballad, mereka bertiga kembali tampil dalam Kesalahan Yang Terindah (ID-NESIA), dimana openingnya ear catching karena ada vocalizing dengan beat yang dinamis. Sebagai penutup adalah nomor menarik dari Irvan dan Dewita dalam Jangan Parkir (The Op Op Song). Lagu ini diciptakan oleh mereka berdua setelah melihat bagaimana cara orang memberikan aba-aba saat parkir kendaraan. Inilah yang menginspirasi mereka menulis lagu ini, dimana ada selipan kata “jangan parkir dihatiku.” Dalam lagu dance techno rap ini, terdengar kefasihan mereka berdua dalam merapalkan lirik lagu dalam tempo cepat.

ID-NESIA memang tidak dipungkiri lahir dari kemudahan fasilitas digital. Tetapi menurut mereka semua itu adalah sekedar sarana. Tanpa passion yang besar di musik juga ketekunan mereka dalam bereksplorasi, mereka tidak yakin akan bertahan lama di dunia entertainment. Irvan yang lahir pada 9 Oktober 1990 dan Dewita yang lahir pada 26 Juli 1993 dibesarkan ditengah keluarga yang mencintai seni musik. Lahir dari Ayah berdarah Ambon Rote dan Ibu berdarah Jawa Manado, kakak beradik ini rajin mengulik gitar, mencoba membawakan lagu-lagu yang tengah populer. Irvan saat ini kuliah di Universitas Multimedia Nusantara jurusan Design Komunikasi Visual. Bidang studinya itu sangat membantunya dalam membuat video-video sendiri untuk diunggah ke Youtube. Sementara itu sang adik, Dewita saat ini kuliah di universitas yang sama di jurusan Akuntansi. Akan halnya Dewita. Gadis kelahiran 12 Juli 1993 ini sekarang duduk di Universitas Pelita Harapan jurusan Seni Musik. Kiprah kakek dan ibunya yaitu Chris Pattikawa dan Jean Pattikawa banyak memberikan pengaruh bermusik kepadanya. Mereka bertiga mengemari musik yang sama, dan lagu-lagu dari Chris Brown, Neo, Beyonce, Rihanna, dan artis-artis R&B.

Bagi ID-NESIA Troops (sebutan untuk penggemar ID-NESIA), apapun talenta maupun passion yang dimiliki, jangan ragu untuk mengekspresikannya dan terus konsisten mewujudkannya.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Telp : +6221-3901268



Thursday, March 28, 2013

Simfoni Hitam Production



Management tain, event organizer, music arranger, production house dan sebagainya

sebagai konsekuensi dari filosofi usaha ini, prinsip Win-Win senantiasa melandasi semua upaya pencapaian sasaran bersama. dan hal ini telah terbukti dari hubungan kerja yang serasi,
yang telah terbina sejak berdirinya hingga saat ini, dari Simfoni Hitam dengan deretan artis musik yang jadi mitranyapelaksanaan dari filosofi usaha ini berupa pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian dan pedayagunaan maksimal dari potensi masing-masing pihak :

  • Artis musik bisa memfokus seluruh perhatiannya pada proses dan penciptaan musiknya, menjaga kondisi fisik dan mental yang prima untuk tampil disemua kesempatan dan media.
  • Sedangkan Simfoni Hitam bertanggungjawab untuk urusan A & R ( Artist & Repertoire ) dan menggali dan Brand Positioning sang Artis, merencanakan kesempatan dan mewujudkan penampilannya, dan memasarkan serta mengelola semua segi komersialnya sebagai sebuah Brand

Visi Simfoni Hitam Production
Menjadi perusahaan public ( Public Company ) di bidang Artis Manajemen & Music Production
yang terkemuka di indonesia dengan dedikasi, profesionalisme, dan intergritas yang teruji

Misi Simfoni Hitam Production
Memajukan dan mengembangkan Industri Musik Indonesia hingga:
  • Senantiasa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri
  • Bisa berkiprah luas di dunia internasional
  • Menjadi rumah kerja yang memnungkinkan aktualisasi diri dan pengembangan potensi yang seluas-luasnya.
  • Bisa menjadi ladang kehidupan yang layak bagi semua pelakunya.
  • Dan memberi imbalan yang layak bagi para stakeholder di Simfoni Hitam